Rabu, 18 Juni 2014

Vas Ajaib

 
Pada suatu masa, hiduplah seorang lelaki yang miskin dan sangat tidak beruntung. Rumah tempatnya tinggal begitu kumuh, kosong dan kecil. Laba-laba membuat sarang di setiap sudut, dan tikus menggali lubang di temboknya. Para tetangga enggan berkunjung ke rumah si lelaki - untuk apa mendekati rumah yang sangat kotor dan tidak nyaman itu? Dan si lelaki-pun berpikir bahwa kemiskinan adalah sumber dari semua ketidak-beruntungannya; nasib yang telah digariskan untuknya selamanya.

Dalam keputus-asaannya, si lelaki mengunjungi seorang bijak dan mengeluh tentang kemiskinan dan hidupnya yang menderita. Si orang bijak merasa kasihan, lalu memberinya sebuah vas keramik yang sangat indah.

"Ini adalah vas ajaib yang akan menyelamatkanmu dari kemiskinan," ujarnya.

Si lelaki miskin membawa vas tersebut pulang, dan berniat untuk menjualnya. Uangnya, seperti biasa, akan dia habiskan untuk makanan dan minuman keras. Lagipula, tidak ada gunanya menyimpan benda yang begitu indah di rumahnya yang jelek, pikir di lelaki.

Namun ketika meletakkan vas di meja rumah dan memandanginya, si lelaki terpesona akan keindahannya sehingga ia tak tega menjualnya.

"Sungguh sayang jika vas seindah ini dibiarkan kosong", pikirnya. Lalu ia-pun pergi ke hutan untuk memetik bunga-bunga liar yang cantik dan menempatkannya di dalam vas. Kini benda tersebut tampil lebih indah lagi.

"Wah tidak benar ini," pikir si lelaki. "Benda seindah ini tidak cocok berdiri di dekat sarang laba-laba."

Maka si lelaki miskin mulai menyingkirkan sarang laba-laba, lalu menyapu lantai, membersihkannya dari kecoak, tikus dan serangga, membuka jendela untuk membiarkan udara segar masuk. Merasa belum cukup, ia mengelap semua debu dari perabotan, mengepel, mencuci tirai, menyikat lantai dan tembok, dan memutihkan langit-langit.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, si lelaki tersadar, rumahnya nampak begitu berbeda. Rumahnya bukan lagi rumah yang kumuh dan pengap, tapi nyaman dan hangat. Rumah itu juga nampak lebih indah. Para tetangganya mulai sering datang berkunjung, dan kagum melihat perubahan yang sangat mencolok. Ternyata perubahan ini juga mengubah si lelaki; ia bukan lagi orang miskin yang merasa tidak beruntung. Kepribadiannya berubah, dan kini ia dikenal sebagai pekerja keras, dan perlahan mulai mengubah nasibnya sendiri.

Sesungguhnya, hal ini berlaku di setiap aspek kehidupan, termasuk dalam bisnis. Mungkin saat ini anda merasa, departemen atau bahkan perusahaan anda selalu mengalami kesulitan; tidak pernah bisa memenuhi target, sulit memuaskan pelanggan, sulit mendapat kepercayaan dari partner, atau berkutat dengan masalah operasional yang berlarut-larut. Keadaan tidak akan berubah jika anda tidak mengubahnya! Untuk mengubah nasib, tidak selalu memerlukan perombakan besar-besaran. Seringkali, perubahan kecil dapat membawa perusahaan kepada nasib baru yang tak terduga. Jadi, segera temukan "vas ajaib" anda dan persiapkan diri untuk memperbaiki sesuatu mulai saat ini, dari diri anda sendiri!

Start Small. Start NOW. Ingat juga kata-kata Deming: you dont have to change, survival is not mandatory.

info@sscx.asia 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

what do you think, let me know..

Posting Komentar

what do you think, let me know..