Jumat, 13 Juni 2014

Warehouse atau Gudang (1)

Warehouse atau Gudang




Kali ini saya akan membahas mengenai warehouse atau gudang dalam ruang lingkup pabrik.

Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang.

Warehouse atau gudang adalah suatu bangunan atau ruangan yang memiliki desain dan fasilitas khusus yang ditujukan untuk menyimpan barang baik dalam waktu singkat atau lama. Pada beberapa perusahaan warehouse atau gudang menjadi bagian dari PPIC (Production Planning Inventory Control) yang merupakan satu unit fungsi yang berperan dalam menerima, menyimpan dan mensuplai barang yang diperlukan untuk keperluan produksi.

Jadi secara singkat aktivitas utama di warehouse atau gudang ada tiga :
   1.  Penerimaan (receiving)
   2.  Penyimpanan (dispatch)
   3.  Penyerahan (turn over)

1. Penerimaan
Tugas dan fungsi pertama dari warehouse atau gudang adalah bertanggung jawab pada penerimaan barang. Walaupun kedengarannya sangat sederhana, tapi proses ini menjadi sangat vital, karena dari sinilah awal barang masuk ke gudang sampai akhirnya nanti akan digunakan untuk peroduksi. Ketika ada kesalahan dari proses ini tentu sangat berpengaruh proses - proses berikutnya.
Kesalahan yang mungkin bisa terjadi pada proses penerimaan misalnya :

  • Salah jenis barang
  • Salah jumlah barang
  • Pesanan tidak sesuai dengan PO
  • Kerusakan fisik barang
  • Ketidaklengkapan dokumen barang
Tentu dengan begitu banyaknya kemungkinan salah yang bisa ditimbulkan dari proses itu, harus dibuat manajemen atau sistem yang ketat yang mengatur setiap langkah dalam proses penerimaan. Ada beberapa cara atau mekanisme yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat proses penerimaan. Misalanya dengan penggunaan checklist, pelaksanaan double check saat penerimaan dan input ke sistem, penyediaan personil khusus seperti checker atau dengan barcode system dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan saat proses penerimaan.

Proses penerimaan barang tentu juga terkait dengan kapasitas atau daya tampung gudang. Untuk itu harus dibuat forecasting / perencanaan yang baik mengenai rasio kebutuhan produksi dan kapasitas gudang. Apalagi untuk bahan bahan untuk produksi farmasi atau makanan, selain masalah tempat yang diperlukan, ada masalah lain yang tidak kalah penting yaitu shelf life.  Barang yang memiliki shelf life pendek, tentu tidak bisa di stok dalam jumlah pendek, hal ini bertujuan agar tidak terjadinya barang memasuki masa kadaluwarsa sebelum jadwal produksi.

Penerimaan tidak hanya sekedar menerima barang dari transporter ke dalam gudang sendiri. Harus ada upaya proaktiv yang mampu mencegah terjadinya kesalahan sejak awal barang masuk, sehingga screening awal untuk pemastian kualitas dan kuantitas barang yang masuk ke gudang sudah dapat dipastikan.

2 komentar:

what do you think, let me know..